Di Ambang Kematian


                                                            
                                                                 Sumber: pinterest.com

❗️Rating 8.7/10❗️

Review Film "Di Ambang Kematian"
Sutradara: Azhar Kinoi Lubis
Produksi: MVP Pictures
Tanggal Rilis: 28 September 2023
Adaptasi: Diambil dari utas viral di media sosial X (sebelumnya Twitter) oleh akun @JeroPoint.

Sinopsis
Film ini mengisahkan keluarga Suyatmo (Teuku Rifnu Wikana), yang melakukan perjanjian pesugihan untuk mendapatkan kekayaan. Perjanjian ini menuntut tumbal setiap 10 tahun, menyebabkan tragedi berulang dalam keluarganya. Korban pertama adalah istrinya (Kinaryosih) pada tahun 2002, diikuti oleh putra mereka, Yoga (Wafda Saifan), satu dekade kemudian. Saat siklus mengerikan itu kembali pada tahun 2022, putri bungsu mereka, Nadia (Taskya Namya), harus menghadapi ancaman yang sama. Nadia berjuang untuk menghentikan kutukan yang terus menghantui keluarganya, meski harus berhadapan dengan ayahnya sendiri yang terobsesi mempertahankan perjanjian tersebut.

Pemeran 
Teuku Rifnu Wikana sebagai Suyatmo (ayah)
Kinaryosih sebagai istri Suyatmo (ibu)
Taskya Namya sebagai Nadia (anak perempuan)
Wafda Saifan sebagai Yoga (anak laki-laki)
Rasyid Al Buqhory sebagai Bagas
Muhammad Khan sebagai dukun pesugihan

Plot dan Kekuatan Cerita
Film ini menyuguhkan cerita horor yang tidak hanya menakutkan tetapi juga menyentuh emosi, karena memadukan drama keluarga dengan elemen mistis. Konflik keluarga Suyatmo yang diwarnai keserakahan dan penyesalan memberikan kedalaman pada cerita. Pesan moralnya juga jelas: ambisi yang tidak terkendali dapat membawa kehancuran.

Atmosfer dan Teknik Produksi
Atmosfer film sangat kuat dengan pencahayaan gelap dan penggunaan efek suara yang mencekam, membuat setiap adegan terasa intens. Efek visual dan praktis yang digunakan untuk menampilkan makhluk gaib terlihat realistis dan mendukung kengerian cerita. Scoring musik yang menegangkan juga menjadi salah satu elemen penting dalam membangun suasana horor.

Akting dan Karakterisasi
Teuku Rifnu Wikana tampil brilian sebagai Suyatmo, menampilkan karakter yang kompleks—keras namun dihantui rasa bersalah.
Taskya Namya membawa penonton merasakan ketakutan dan keberanian Nadia dalam menghadapi kutukan keluarganya.
Kinaryosih memberikan performa emosional yang kuat sebagai ibu yang menjadi korban pertama dalam cerita.
Muhammad Khan sebagai dukun pesugihan menambah intensitas dengan karisma gelap dan mengancam.


Kelebihan
1. Cerita horor dengan kedalaman emosional dan pesan moral yang jelas.
2. Akting para pemain utama sangat solid dan natural.
3. Visual dan audio mendukung suasana mencekam.
4. Adaptasi dari kisah viral yang relevan dengan masyarakat.

Kekurangan
1. Beberapa adegan horor menggunakan jumpscare yang mudah ditebak.
2. Penjelasan tentang latar belakang pesugihan kurang dieksplorasi lebih dalam, sehingga beberapa bagian terasa menggantung.

Trailer

                                                             Sumber MVP Pictures ID

Posting Komentar

0 Komentar